Pangkalpinang – Suasana Aula Kecamatan Gerunggang tampak ramai, puluhan perwakilan masyarakat, mulai dari RT, RW, Lurah, Forkopimcam hingga perwakilan dinas-dinas terkait, berkumpul untuk mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat kecamatan. Acara yang digelar oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui kecamatan ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan usulan pembangunan yang dibutuhkan di wilayah mereka. Selasa (18/02/25).
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, ST., M.Si, hadir mewakili Walikota Pangkalpinang. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Musrenbang bukan sekadar formalitas, melainkan sarana strategis untuk mendengar langsung suara masyarakat. “Dengan kondisi efisiensi, kita masih bisa melaksanakan Musrenbang karena ini penting sebagai wadah untuk mendapatkan masukan-masukan dari masyarakat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Musrenbang kali ini difokuskan untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2026. Melalui forum ini, pemerintah berharap dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas di tingkat kecamatan, mulai dari perbaikan infrastruktur, penanganan banjir, hingga peningkatan kualitas permukiman. “Seperti masalah infrastruktur, banjir, wilayah kumuh, dan lain sebagainya, RT dan RW lah yang paling memahami kondisi masyarakat. Oleh karena itu, kita melibatkan langsung masyarakat dalam perencanaan pembangunan tahun 2026,” jelas Mie Go.
Perwakilan RT dan RW secara bergantian menyampaikan usulan dan keluhan yang mereka rasakan di lapangan. Salah satunya adalah permasalahan banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Kecamatan Gerunggang. “Kami membutuhkan perbaikan drainase dan normalisasi. Setiap musim hujan, banjir selalu menggenangi pemukiman warga, ” ujar salah seorang perwakilan RT.
Selain itu, masalah infrastruktur jalan yang rusak dan kurangnya fasilitas publik juga menjadi sorotan. “Jalan di kampung kami sudah berlubang-lubang. Ini sangat mengganggu aktivitas warga, terutama saat musim hujan,” tambah perwakilan RW setempat.
Mie Go menegaskan bahwa semua masukan akan melalui proses kajian untuk menentukan skala prioritas. “Mengingat keterbatasan anggaran, kita harus membuat skala prioritas. Pembangunan akan difokuskan pada hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan perbaikan lingkungan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Pangkalpinang juga menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan masyarakat yang selama ini terdampak akibat kurangnya infrastruktur. “Kita berharap di tahun 2026 defisit tidak terjadi lagi, dan Organisasi Perangkat Daerah pemangku kebijakan dapat terus meningkatkan pendapatannya,” pungkas Mie Go.
Musrenbang ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga langkah strategis dalam menyusun rencana pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan langsung masyarakat, pemerintah berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan warga dalam mewujudkan Kota Pangkalpinang yang lebih baik di masa depan.
“Kami berharap, melalui Musrenbang ini, pembangunan di tahun 2026 benar-benar bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Mie Go. (rz)